KSAD PIMPIN APEL GELAR PASUKAN DI MONAS, MINTA PRAJURIT TAK BOLEH LENGAH
KSAD PIMPIN APEL GELAR PASUKAN DI MONAS, MINTA PRAJURIT TAK BOLEH LENGAH
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman memimpin Apel Gelar Pasukan Tahun 2022 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, hari ini. Apel diikuti oleh 3.451 prajurit TNI AD di lokasi.
Apel tersebut diikuti berbagai komando utama (kotama) TNI Angkatan Darat (AD). Di antaranya Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspomad), hingga Kodam Jayakarta.
Selain itu, apel dihadiri Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak, Komandan Kopassus Mayjen Iwan Setiawan, hingga Komandan Puspomad Letjen Chandra W Sukotjo. Jajaran TNI AD di seluruh wilayah Indonesia mengikuti apel secara daring.
Dalam amanatnya, Dudung menjelaskan, tugas pokok TNI tidak terlepas dari dinamika perkembangan lingkungan yang kompleks. Hal tersebut menuntut TNI, khususnya Angkatan Darat, memiliki kesiapsiagaan dalam bertugas. Dudung mengatakan apel hari ini digelar untuk mengukur kemampuan TNI AD dalam hal tersebut.
"Apabila setiap satuan dan seluruh prajurit TNI AD memiliki kesiapsiagaan yang mantap dan meyakinkan, akan menjadi jaminan bagi stabilitas keamanan wilayah Indonesia yang terjaga baik dan kondusif," kata Dudung di lokasi, Rabu (26/10/2022).
Dudung juga menjelaskan agar prajurit TNI AD tidak pernah ragu dalam melakukan tindakan yang diperlukan dalam menjalankan tugas pokoknya. Selama hal tersebut sesuai dengan aturan yang ada.
"Asalkan terukur sesuai standard operating procedure (SOP) maupun aturan yang berlaku lainnya," imbuh dia.
Dudung menuturkan, prajurit TNI AD juga harus menunjukkan fungsi dan peran dalam membantu menyukseskan program yang dicanangkan pemerintah. Salah satunya membantu dalam penanganan pandemi COVID-19. TNI AD juga harus membantu dalam mengatasi bencana yang terjadi saat ini.
Prajurit, lanjut Dudung, juga harus mencegah ancaman radikalisme yang ada. Meskipun situasi saat ini aman, prajurit tak boleh lengah dan mengantisipasi adanya paham radikalisme.
"Secara umum situasi keamanan negara memang terlihat kondusif, namun kita tidak boleh lengah terhadap kemungkinan terjadinya gangguan stabilitas keamanan. Untuk itu, tingkatkan koordinasi dan sinergi dengan komponen bangsa lainnya untuk bersama-sama melakukan antisipasi dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan," jelasnya.
Lebih lanjut, Dudung berpesan kepada prajurit untuk paham akan tugasnya masing-masing. Prajurit harus mengetahui mana yang perlu dan tidak boleh dilakukan saat bertugas. Dia juga meminta prajurit untuk senantiasa melaksanakan tujuh perintah harian KSAD.
"Pastikan setiap prajurit paham tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sesuai dengan aturan pelibatan (rules of engagement) yang berlaku. Pedomani 7 perintah harian KSAD. Insyaallah, kita akan dapat melaksanakan tugas dengan baik serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tutupnya.
Komentar
Posting Komentar