MUHAIMIN DIANGGAP TAK KONSISTEN TENTANG PEMBANGUNAN IKN NUSANTARA
MUHAIMIN DIANGGAP TAK KONSISTEN TENTANG PEMBANGUNAN IKN NUSANTARA
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyindir sikap cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Gibran menyentil sikap Cak Imin yang dianggap tidak konsisten.
Cak Imin awalnya menjelaskan pandangannya soal proyek IKN. Cak Imin menyindir skala prioritas dalam pengerjaan proyek pembangunan di Indonesia.
"Jadi saya setuju bahwa yang paling penting bukan infrastruktur dulu atau SDM dulu. Yang paling penting dari ini adalah kemampuan membaca skala prioritas," kata Cak Imin dalam debat cawapres di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023).
Cak Imin kemudian menyinggung anggaran pembangunan IKN yang hampir menyentuh Rp 500 triliun. Dia mengatakan dana tersebut seharusnya bisa digunakan untuk hal lain.
"Seluruh projek-projek besar yang ambisius ini IkN sebagai salah satu contoh saja itu kalau hanya mengandalkan APBN hampir Rp 500 triliyb padahal 1% saja dari Rp 480 sekian triliun itu untuk bangun jalan seluruh Kalimantan jalan beres. Membangun seluruh kota-kota di Kalimantan beres," kata Cak Imin.
Gibran lalu merespons pernyataan dari Cak Imin. Cawapres dari Prabowo Subianto ini menyingugung inkonsistensi Cak Imin terkait IKN. Gibran menyindir Cak Imin yang sempat ikut potong tumpeng di awal pembangunan pengerjaan proyek IKN.
"Saya izin menanggapi Gus Muhaimin dulu, saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gimana ini nggak konsisten dulu dukung sekarang nggak dukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan," jelas Gibran.
Gibran mengatakan pembangunan IKN akan terus dilanjutkan. Dia menilai IKN sebagai upaya pemerataan pembangunan di Indonesia.
"Sekali lagu Gus mohon maaf IKN ini bukan hanya membangun bangunan pemerintah tapi sebagai simbol pemerataan pembangunan di Indonesia sebagai simbol transformasi pembangunan di Indonesia," pungkas Gibran.
Komentar
Posting Komentar